mainboard adalah

Mainboard, seringkali disebut sebagai motherboard, adalah komponen utama yang menghubungkan semua bagian komputer Anda.

Dia adalah seperti jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh, hanya saja dalam kasus ini, darahnya adalah data digital. Tanpa mainboard, komputer Anda hanyalah sekumpulan komponen yang tidak berguna.

Jadi, apa sebenarnya yang dilakukan mainboard? Bayangkan dia sebagai pusat komando.

Dia mengatur aliran data antara prosesor (otak komputer), RAM (memori jangka pendek), kartu grafis, penyimpanan (hard drive atau SSD), dan perangkat periferal lainnya seperti keyboard, mouse, dan monitor.

Tanpa mainboard, semua komponen ini akan menjadi pulau-pulau terpencil yang tidak bisa berkomunikasi.

Tapi, seperti semua komponen elektronik, mainboard juga bisa mengalami masalah. Mungkin dia mulai bertingkah aneh, atau bahkan berhenti bekerja sama sekali. Saat itu terjadi, Anda mungkin bertanya-tanya, “Apa yang bisa saya lakukan?”

Nah, itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Kita akan menyelami dunia mainboard, memahami masalah umum, dan bahkan mencoba beberapa solusi perbaikan dasar.

Mainboard Adalah

Mainboard bukanlah sekadar papan hijau dengan banyak lubang. Dia adalah sebuah karya teknik yang kompleks, penuh dengan komponen-komponen kecil yang bekerja sama dengan harmonis.

Dari chipset yang mengendalikan lalu lintas data hingga BIOS (Basic Input/Output System) yang membangunkan komputer Anda dari tidur, setiap bagian memiliki peran penting.

Mari kita mengenal beberapa komponen utama pada mainboard:

  • Socket prosesor: Tempat di mana prosesor dipasang.
  • Slot RAM: Tempat untuk memasang modul RAM.
  • Chipset: Otak dari mainboard yang mengatur komunikasi antara komponen.
  • Slot ekspansi: Untuk memasang kartu grafis, kartu suara, dan kartu lainnya.
  • Konektor daya: Tempat untuk menghubungkan power supply unit (PSU).
  • Port I/O: Tempat untuk menghubungkan perangkat periferal seperti keyboard, mouse, USB, dan lainnya.

Memahami komponen-komponen ini akan membantu Anda lebih menghargai kompleksitas mainboard dan mungkin juga membantu Anda dalam mendiagnosis masalah.

Baca Juga: Tips Membeli Laptop Second Agar Tidak Tertipu!

Masalah Umum pada Mainboard dan Gejalanya

Mainboard, seperti komponen lainnya, bisa mengalami masalah. Gejala-gejala masalah mainboard bisa beragam, mulai dari yang ringan hingga yang fatal. Mari kita lihat beberapa masalah umum dan tanda-tandanya:

  • Komputer tidak menyala: Ini adalah gejala yang paling umum. Bisa disebabkan oleh kerusakan pada BIOS, chipset, atau komponen daya pada mainboard.
  • Sistem sering hang atau crash: Ini bisa mengindikasikan masalah dengan chipset, memori, atau bahkan overheating.
  • Masalah dengan perangkat periferal: Jika Anda mengalami masalah dengan beberapa perangkat periferal, kemungkinan masalahnya ada pada mainboard.
  • Beep error saat boot: Komputer Anda mungkin mengeluarkan bunyi bip saat mencoba untuk boot. Ini biasanya kode kesalahan yang menunjukkan masalah dengan komponen tertentu.

Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, jangan panik! Dalam banyak kasus, masalahnya bisa diselesaikan dengan langkah-langkah sederhana.

Cara Memperbaiki Mainboard Sendiri: Apakah Bisa?

Sebelum Anda mulai membongkar komputer Anda, penting untuk memahami bahwa memperbaiki mainboard bukanlah tugas yang mudah. Jika Anda tidak memiliki pengalaman elektronik, lebih baik membawa komputer Anda ke teknisi profesional. Namun, ada beberapa hal dasar yang bisa Anda coba:

  • Cek koneksi: Pastikan semua kabel dan konektor terpasang dengan benar.
  • Pastikan tidak ada komponen yang longgar: Periksa apakah ada komponen yang lepas atau rusak.
  • Bersihkan mainboard: Gunakan udara terkompresi untuk membersihkan debu dari mainboard.
  • Periksa suhu: Pastikan komponen mainboard tidak terlalu panas.

Ingat, ini hanya langkah-langkah dasar. Jika masalah berlanjut, sebaiknya bawa komputer Anda ke ahli.

Pencegahan Masalah Mainboard

Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan mainboard Anda:

  • Hindari static electricity: Saat menangani komponen komputer, pastikan Anda menggunakan gelang anti-static atau menyentuh benda logam yang grounded untuk menghilangkan listrik statis.
  • Jaga kebersihan: Bersihkan komputer Anda secara teratur untuk mencegah penumpukan debu.
  • Pastikan aliran udara baik: Pastikan kipas pendingin bekerja dengan baik untuk mencegah overheating.
  • Gunakan stabilizer daya: Lindungi komputer Anda dari fluktuasi listrik.
  • Jangan memaksa komponen: Jangan memaksa komponen saat memasang atau melepasnya.

Diagnosa Masalah Mainboard

Oke, jadi komputer kamu lagi bermasalah. Kamu udah curiga kalau biang keroknya adalah mainboard. Tapi gimana cara memastikannya? Tenang, kita akan jadi detektif komputer sebentar.

Pertama-tama, jangan langsung buka casing komputer kamu. Kita harus melakukan diagnosa dulu. Ada beberapa gejala umum yang bisa menunjukkan masalah pada mainboard:

  • Komputer tidak mau hidup: Ini bisa jadi masalah serius, tapi jangan panik dulu. Bisa jadi masalah sederhana seperti kabel yang lepas atau PSU yang bermasalah.
  • Sistem sering hang atau crash: Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk mainboard, RAM, atau bahkan software.
  • Layar biru kematian (BSOD): Ini biasanya tanda adanya masalah dengan perangkat keras atau software.
  • Beep error saat booting: Setiap produsen mainboard punya kode beep sendiri, jadi kamu perlu cek manual motherboard kamu untuk mengetahui artinya.

Jika kamu mengalami salah satu gejala di atas, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu coba sebelum membuka casing komputer:

  • Cek koneksi: Pastikan semua kabel terpasang dengan benar.
  • Pastikan PSU bekerja dengan baik: Kamu bisa cek apakah kipas PSU berputar.
  • Cobain RAM lain: Kalau kamu punya RAM cadangan, coba ganti RAM yang sedang digunakan.
  • Reset BIOS: Caranya adalah dengan melepas baterai CMOS di mainboard selama beberapa menit.

Kalau setelah melakukan langkah-langkah di atas masalah masih berlanjut, kemungkinan besar masalahnya ada pada mainboard.

Tapi ingat, diagnosa ini belum pasti. Untuk memastikannya, perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh teknisi komputer.

Diagnosa Masalah Mainboard

Membuka Casing Komputer: Langkah-langkah Penting

Oke, kalau kamu yakin masalahnya ada pada mainboard dan kamu punya sedikit pengalaman dengan komputer, kamu bisa mencoba membukanya sendiri. Tapi ingat, ini bukan tanpa risiko. Kamu bisa merusak komponen komputer jika tidak hati-hati.

Sebelum membuka casing, pastikan komputer dalam keadaan mati dan kabel listrik sudah dicabut. Siapkan alat yang dibutuhkan, seperti obeng plus dan minus.

Langkah-langkahnya:

  1. Letakkan komputer di tempat yang stabil: Pilih permukaan yang datar dan bersih.
  2. Lepaskan semua kabel: Cabut kabel monitor, keyboard, mouse, dan perangkat lainnya.
  3. Buka casing: Biasanya ada sekrup di bagian belakang casing. Lepaskan sekrup tersebut.
  4. Lepaskan panel samping: Hati-hati saat membuka panel samping agar tidak merusak kabel.

Setelah casing terbuka, kamu bisa mulai memeriksa mainboard. Tapi ingat, jangan menyentuh komponen apa pun dengan tangan kosong. Gunakan gelang anti-static untuk menghindari kerusakan akibat listrik statis.

Memeriksa Komponen Mainboard

Sekarang, kamu bisa melihat mainboard secara langsung. Perhatikan komponen-komponen berikut:

Kapasitor:

Komponen ini berbentuk seperti kaleng kecil. Cek apakah ada yang bengkak atau bocor.

Kapasitor sendiri merupakan komponen elektronika pasif yang berfungsi menyimpan muatan listrik.

Pada motherboard, kapasitor memiliki peran yang sangat penting dalam menstabilkan tegangan, menyaring noise, dan membantu dalam berbagai fungsi timing.

Fungsi Utama Kapasitor pada Motherboard:

  • Menstabilkan Tegangan: Kapasitor bekerja seperti baterai kecil yang dapat mengisi dan melepaskan muatan listrik dengan cepat. Hal ini membantu menjaga tegangan pada motherboard tetap stabil, meskipun terjadi fluktuasi pada sumber daya.
  • Menyaring Noise: Kapasitor dapat menyaring noise atau gangguan listrik yang dapat mengganggu kinerja komponen lain. Noise ini seringkali disebabkan oleh interferensi elektromagnetik atau fluktuasi tegangan yang tidak diinginkan.
  • Fungsi Timing: Kapasitor digunakan dalam rangkaian osilator untuk menghasilkan sinyal clock yang digunakan untuk mengatur kecepatan operasi berbagai komponen di dalam komputer.
  • Kopling: Kapasitor juga berfungsi sebagai kopling antara dua rangkaian, memungkinkan sinyal AC melewati tanpa membiarkan DC mengalir.

Jenis-jenis Kapasitor pada Motherboard:

  • Kapasitor Elektrolit: Kapasitor jenis ini memiliki kapasitas yang besar dan sering digunakan untuk menyaring tegangan dan sebagai kapasitor kopling.
  • Kapasitor Keramik: Kapasitor keramik memiliki toleransi yang baik dan sering digunakan untuk aplikasi frekuensi tinggi, seperti dalam rangkaian osilator.
  • Kapasitor Tantalum: Kapasitor tantalum memiliki kapasitas yang tinggi dan stabilitas yang baik, sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan keandalan tinggi.

Ciri-ciri Fisik Kapasitor:

  • Bentuk: Beragam, mulai dari yang sangat kecil hingga yang cukup besar.
  • Tanda Polaritas: Beberapa jenis kapasitor memiliki tanda polaritas yang harus diperhatikan saat pemasangan.
  • Nilai Kapasitansi: Dinyatakan dalam satuan farad (F), namun biasanya dalam satuan mikrofarad (µF) atau nanofarad (nF).
  • Tegangan Kerja Maksimum: Menunjukkan tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh kapasitor.

Masalah yang Sering Terjadi pada Kapasitor:

  • Kapasitor Bocor: Kapasitor bocor dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain di sekitarnyadan menyebabkan motherboard tidak berfungsi dengan baik.
  • Kapasitor Mengering: Kapasitor elektrolit dapat mengering seiring waktu, sehingga kapasitasnya berkurang dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Pentingnya Kapasitor:

Kapasitor adalah komponen yang sangat penting pada motherboard. Kerusakan pada kapasitor dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari ketidakstabilan sistem hingga kerusakan komponen lainnya.

Oleh karena itu, penting untuk merawat motherboard dengan baik dan mengganti kapasitor yang rusak jika diperlukan.

Dioda:

Komponen ini biasanya berwarna hitam. Cek apakah ada yang rusak atau gosong.

Dioda juga merupakan komponen semikonduktor yang memungkinkan aliran listrik mengalir hanya dalam satu arah. Bayangkan dioda seperti jalan satu arah: arus listrik hanya bisa lewat satu jalur.

Fungsi utama dioda dalam motherboard sangat beragam, di antaranya:

  • Penyearah Arus: Dioda digunakan untuk mengubah arus bolak-balik (AC) dari sumber listrik menjadi arus searah (DC) yang dibutuhkan oleh komponen-komponen elektronik di dalam komputer.
  • Pelindung Tegangan: Dioda dapat melindungi komponen sensitif dari tegangan berlebih yang dapat merusak perangkat.
  • Logika Digital: Dioda juga berperan dalam sirkuit logika digital yang menjadi dasar dari operasi komputer.
  • Pengendali Arus: Dioda digunakan untuk mengontrol aliran arus listrik ke komponen-komponen tertentu.

Jenis-jenis Dioda yang Umum Ditemukan di Motherboard

  • Dioda Silikon: Jenis dioda yang paling umum digunakan karena efisiensi dan harganya yang terjangkau.
  • Dioda Schottky: Dioda ini memiliki tegangan jatuh yang lebih rendah dibandingkan dioda silikon, sehingga lebih efisien dalam aplikasi berfrekuensi tinggi.
  • Dioda Zener: Dioda ini digunakan sebagai regulator tegangan untuk menjaga agar tegangan tetap stabil.

Contoh Penggunaan Dioda di Motherboard

  • Dalam Power Supply Unit (PSU): Dioda digunakan untuk merubah arus AC dari stop kontak menjadi arus DC yang dibutuhkan oleh komponen-komponen komputer.
  • Pada Regulator Tegangan: Dioda zener digunakan untuk menjaga stabilitas tegangan pada berbagai bagian motherboard.
  • Dalam Sirkuit Logika: Dioda digunakan untuk membuat gerbang logika dasar seperti AND, OR, dan NOT.

Secara singkat, dioda ini komponen yang tidak bisa dianggap remeh dalam sebuah motherboard.

Fungsi-fungsi yang dimilikinya sangat penting untuk memastikan kinerja komputer secara keseluruhan.

Transistor:

Komponen ini biasanya berbentuk kecil dan berwarna hitam. Cek apakah ada yang rusak atau lepas.

Transistor ini termasuk komponen dasar dalam elektronik, termasuk dalam mainboard. Ia berfungsi sebagai saklar elektronik yang mengontrol aliran arus listrik.

Namun, mainboard terdiri dari berbagai macam komponen elektronik yang jauh lebih kompleks daripada transistor semata.

Beberapa komponen utama lain yang terdapat dalam mainboard antara lain:

  • Integrated Circuit (IC): Chip yang berisi jutaan transistor dan komponen elektronik lainnya, berfungsi sebagai otak dari berbagai fungsi mainboard. Contohnya: CPU, chipset, memori controller.
  • Kapasitor: Komponen yang menyimpan muatan listrik sementara.
  • Resistor: Komponen yang menghambat aliran arus listrik.
  • Dioda: Komponen yang hanya mengizinkan arus listrik mengalir satu arah.
  • Induktor: Komponen yang menyimpan energi dalam medan magnet.
  • Socke: Tempat untuk memasang komponen seperti CPU, RAM, dan kartu ekspansi.
  • Slot: Tempat untuk memasang kartu ekspansi seperti kartu grafis.
  • Bus: Jalur komunikasi yang menghubungkan berbagai komponen di dalam mainboard.

Jadi, mainboard adalah sebuah rangkaian elektronik yang kompleks yang terdiri dari berbagai komponen, termasuk transistor.

Transistor hanyalah salah satu bagian kecil dari keseluruhan sistem yang bekerja sama untuk menjalankan berbagai fungsi komputer.

Analogi yang lebih mudah: Jika kita membandingkan mainboard dengan sebuah kota, maka transistor bisa diibaratkan sebagai sebuah rumah.

Rumah itu penting, tetapi kota terdiri dari banyak bangunan lain seperti gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, jalan raya, dan lain-lain yang semuanya bekerja sama untuk membuat kota berfungsi.

Jalur PCB:

Periksa apakah ada jalur PCB yang putus atau rusak.

Jika kamu menemukan komponen yang rusak, kemungkinan besar mainboard kamu memang bermasalah.

Tapi ingat, mengganti komponen mainboard bukanlah hal yang mudah. Kamu perlu memiliki pengetahuan elektronik yang cukup.

Jalur PCB

Membersihkan Mainboard: Pentingnya Kebersihan

Debu adalah musuh utama komponen komputer. Penumpukan debu bisa menyebabkan overheating dan mengganggu kinerja komputer. Oleh karena itu, membersihkan mainboard secara rutin sangat penting.

Cara membersihkan mainboard:

  1. Matikan komputer dan cabut kabel listrik.
  2. Buka casing komputer.
  3. Gunakan kuas lembut untuk membersihkan debu dari komponen-komponen mainboard.
  4. Gunakan udara terkompresi untuk membersihkan bagian-bagian yang sulit dijangkau.
  5. Jangan menggunakan cairan pembersih atau alkohol, karena bisa merusak komponen.

Membersihkan mainboard secara rutin bisa meningkatkan kinerja komputer dan mencegah masalah di masa depan.

Mengganti Komponen Mainboard: Risikonya Besar

Oke, jadi kamu udah menemukan komponen yang rusak di mainboard kamu. Sekarang, kamu mungkin tergoda untuk menggantinya sendiri.

Tapi tunggu dulu! Mengganti komponen mainboard bukanlah hal yang mudah. Kamu butuh keahlian khusus, peralatan yang tepat, dan pengetahuan yang mendalam tentang elektronik.

Jika kamu tidak yakin dengan kemampuanmu, lebih baik bawa mainboard ke teknisi komputer. Mereka memiliki peralatan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan dengan aman.

Tapi, kalau kamu tetap ingin mencoba, berikut beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan:

  • Jenis komponen: Kamu perlu tahu jenis komponen yang rusak dan spesifikasinya.
  • Alat solder: Kamu butuh alat solder yang bagus untuk melepas dan memasang komponen baru.
  • Keterampilan soldering: Kamu harus memiliki keterampilan soldering yang baik untuk menghindari kerusakan pada komponen lain.
  • Skema mainboard: Kamu perlu memiliki skema mainboard untuk mengetahui letak komponen dan koneksi.

Jika kamu memutuskan untuk melanjutkan, pastikan kamu mengikuti langkah-langkah keselamatan yang tepat, seperti menggunakan gelang anti-static dan bekerja di area yang bebas debu.

Uji Coba Mainboard: Langkah Akhir

Setelah kamu selesai memperbaiki atau mengganti komponen, saatnya untuk menguji mainboard. Tapi sebelum itu, pastikan semua komponen lain terpasang dengan benar.

Cara menguji mainboard:

  1. Pasang kembali mainboard ke casing komputer.
  2. Pasang kembali semua komponen, termasuk prosesor, RAM, kartu grafis, dan penyimpanan.
  3. Hubungkan monitor, keyboard, dan mouse.
  4. Pasang kabel daya ke PSU dan ke mainboard.
  5. Nyalakan komputer.

Jika komputer berhasil menyala dan berjalan dengan normal, selamat! Kamu berhasil memperbaiki mainboard kamu sendiri.

Tapi jika masalah masih berlanjut, kemungkinan besar ada masalah lain atau perbaikan yang dilakukan belum sempurna.

Pencegahan Masalah Mainboard: Perawatan Rutin

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan mainboard kamu:

  • Jaga kebersihan: Bersihkan komputer secara rutin untuk mencegah penumpukan debu.
  • Hindari overheating: Pastikan sistem pendinginan bekerja dengan baik.
  • Lindungi dari lonjakan listrik: Gunakan stabilizer daya.
  • Perbarui BIOS: Pastikan BIOS selalu up-to-date.
  • Jangan memaksa komponen: Jangan memaksa komponen saat memasang atau melepasnya.

Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa memperpanjang umur mainboard kamu dan menghindari masalah yang tidak perlu.

Memilih Mainboard Baru: Panduan Pembelian

Jika setelah mencoba berbagai cara, mainboard kamu tetap bermasalah, mungkin saatnya untuk mencari pengganti. Memilih mainboard baru bisa sedikit membingungkan, tapi jangan khawatir, kita akan bantu kamu.

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kompatibilitas. Pastikan mainboard baru kompatibel dengan prosesor, RAM, dan komponen lainnya yang kamu gunakan. Perhatikan juga faktor-faktor berikut:

  • Socket prosesor: Pastikan socket prosesor pada mainboard sesuai dengan prosesor kamu.
  • Tipe RAM: Pastikan mainboard mendukung tipe RAM yang kamu gunakan (DDR3, DDR4, atau DDR5).
  • Chipset: Chipset menentukan fitur dan performa mainboard. Pilih chipset yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
  • Slot ekspansi: Pastikan mainboard memiliki slot ekspansi yang cukup untuk kartu grafis, kartu suara, dan perangkat lainnya.
  • Port I/O: Pastikan mainboard memiliki port yang kamu butuhkan, seperti USB, HDMI, VGA, dan lainnya.
  • Faktor bentuk: Pastikan mainboard sesuai dengan ukuran casing komputer kamu (ATX, Micro ATX, Mini ITX).

Setelah mempertimbangkan faktor-faktor di atas, kamu bisa mulai mencari mainboard yang sesuai dengan budget dan kebutuhan kamu.

Overclocking Mainboard: Meningkatkan Performa

Overclocking adalah proses meningkatkan kecepatan prosesor atau komponen lain di luar spesifikasi pabrik.

Beberapa mainboard dirancang khusus untuk overclocking. Namun, perlu diingat bahwa overclocking bisa meningkatkan suhu komponen, sehingga membutuhkan sistem pendinginan yang baik.

Jika kamu ingin mencoba overclocking, pastikan kamu memahami risikonya. Overclocking yang tidak stabil bisa menyebabkan kerusakan pada komponen.

Overclocking Mainboard

Intinya, mainboard adalah komponen penting dalam sebuah komputer. Meskipun memperbaiki mainboard sendiri mungkin bisa dilakukan, tetapi membutuhkan keahlian dan risiko yang tinggi.

Jika kamu tidak yakin dengan kemampuanmu, lebih baik bawa ke teknisi komputer.

Pencegahan masalah mainboard sangat penting. Dengan merawat komputer dengan baik, kamu bisa memperpanjang umur mainboard dan menghindari biaya perbaikan yang mahal.

FAQ

1. Apa tanda-tanda mainboard rusak?

Tanda-tanda mainboard rusak bisa beragam, mulai dari komputer tidak menyala, sistem sering hang, masalah dengan perangkat periferal, hingga beep error saat booting.

2. Bagaimana cara membersihkan mainboard?

Untuk membersihkan mainboard, gunakan kuas lembut untuk menghilangkan debu dan udara terkompresi untuk bagian yang sulit dijangkau. Jangan gunakan cairan pembersih atau alkohol.

3. Apakah saya bisa mengganti komponen mainboard sendiri? Mengganti komponen mainboard membutuhkan keahlian khusus dan alat yang tepat. Jika kamu tidak yakin, lebih baik bawa ke teknisi komputer.

4. Bagaimana cara memilih mainboard yang sesuai?

Perhatikan kompatibilitas dengan prosesor, RAM, dan komponen lainnya. Pertimbangkan juga chipset, slot ekspansi, port I/O, dan faktor bentuk.

5. Apakah overclocking aman?

Overclocking bisa meningkatkan performa, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan komponen. Jika kamu ingin mencoba, pastikan kamu memahami risikonya dan memiliki sistem pendinginan yang baik.

6. Berapa biaya perbaikan mainboard? Biaya perbaikan mainboard tergantung pada kerusakan dan tingkat kesulitan. Biasanya, biaya perbaikan lebih murah daripada membeli mainboard baru.

7. Apakah saya bisa menggunakan komputer tanpa mainboard?

Tidak, mainboard adalah komponen utama yang menghubungkan semua bagian komputer. Tanpa mainboard, komputer tidak bisa berfungsi.

8. Bagaimana cara mencegah kerusakan mainboard?

Jaga kebersihan komputer, hindari overheating, lindungi dari lonjakan listrik, perbarui BIOS, dan jangan memaksa komponen.

9. Apa itu BIOS?

BIOS adalah perangkat lunak dasar yang mengatur proses booting komputer.

10. Apa perbedaan antara ATX, Micro ATX, dan Mini ITX?

ATX, Micro ATX, dan Mini ITX adalah standar ukuran mainboard. ATX adalah ukuran standar, Micro ATX lebih kecil, dan Mini ITX adalah yang terkecil.